Rabu, 13 April 2011

Film "?" - Hanung Bramantyo

awal lihat trailer film ini so excited, opened song'nya lagu Salam Damai, sumpah buat merinding, dan jadi pengen nonton cepat. Salut buat Hanung Bramantyo yang berani buat film yang sangat SARA ini.
Cuplikan ceritanya gue copas aja ya, kalau rangkum sendiri jadi gak jelas, hahaha
 
VIVAnews – Ping Hen marah.  Tirai-tirai putih di depan restoran ia turunkan.  Tirai putih itu tadinya memang sengaja dipasang untuk menutupi restoran China milik ayahnya.  “Di bulan puasa kita harus menghormati kaum muslim,” begitulah kira-kira ucapan sang ayah ketika memberi perintah kepada Ping Hen untuk memasang tirai putih.

Tapi Ping Hen tak lagi mendengar nasehat ayahnya.  Ia sedang marah, entah karena rasa toleransi yang rendah, atau karena cemburu setelah mengintip karyawan restoran, Menuk, yang baru datang dan sedang berpamitan dengan suaminya, Soleh, dari balik tirai itu.

Sementara itu, Soleh frustasi karena tak kunjung mendapat pekerjaan.  Dia malu pada sang istri, Menuk.  Soleh hanya ingin hidupnya berarti untuk istrinya, adiknya, anaknya, dan agamanya.  “(Ngene iki) dianggep wong lanang!  (Begini ini dianggap lelaki!)”  ujar Soleh di puncak frustasi.

Di tempat lain, Rika bingung.  Ia baru saja mengabarkan kepada orang tuanya bahwa dia resmi dibaptis.  Lantas telepon mendadak ditutup begitu saja dari ujung sana.  Dunia seolah menghindarinya, menuduhnya sebagai penghianat.  Beruntung anak semata wayangnya, Abi, tak lagi marah kepadanya.  Si kecil berambut keriting itu cuma berujar, "Kata ustad, kalo marah nggak boleh lebih dari tiga hari, dosa!"

Adegan lain.  Batin Surya berperang.  Sepuluh tahun lamanya dia bekerja sebagai aktor.  Tepatnya aktor spesialis penjahat atau figuran.  Membosankan.  Apalagi wajahnya yang brewokan kadang tak nampak di layar kaca.  Padahal ia tak ingin hidupnya sekadar numpang lewat di dunia.  Tapi haruskah dia yang muslim menerima tawaran peran sebagai Yesus?
 
pertama kali lihat film ini di Tv-One, setelah gue nonton beberapa hari kemudian muncul sikap kritis dari pemuka agama, waw ! menjadi kontroversial. 
memang kelihatan perbedaan yang jelas dari tiga agama yang digambarkan disana, Kong Hu Chu, Islam dan Katolik. Serta akhir yang menurut gue sedikit ga terarah. 
Ga bisa komentar apa-apa, tapi gue pengen nonton film ini secepatnya, :) 
 



Tidak ada komentar: