Sabtu, 06 April 2013

see you saturday.

deep condolence fik :( God loves her more fik. Yang Ikhlas, sabar buat semuanya, kami semua berharap ada disana fiiiiiiiikk :( biar bisa ngebantu apa aja buat hari itu, rasanya kalau gini gak enak, karna ga bisa bantu secara langsung, ga bisa komunikasi langsung, berharap Tika, Amek, Yudha bisa ngewakilin kita semua ya fik, fikkkk yang tabah yaaa. kita semua sayang mama, tapi Tuhan lebih sayang :"" She will be an angel fik, trust me. 

I know you'll never read this post, but I know everyone read this post will pray for you, 
be strong brother, God has a plan
lonten loves you much, tell us ! and we will help you :'
Gb.

Kamis, 28 Maret 2013

heaven cant wait.

if only means (=) you cant back again, like what Thursday one year ago, this hour you still in bed or go Ni ? I really remember that day, its rain, and I came after White Thursday Misa, bring everything for complete my homework and absolutely for attend you at hospital. Its so nightmare, I know my self, and I know I never remember every street that I walk as good as that day, I'm alone mam, yes alone, everything ran smoothly, God works, and you a lucky women, heaven cant wait, you must be an angel in heaven, and a good man wait you there from ten years ago, hahaha I miss you :(  I miss everytime that we do, not just us, but we, I feel lost captain, but its not problem, rest in peace Nini :) you rise with Jesus :))

and last.
Happy White Thursday everyone, give without receiving it produces :) 

Minggu, 10 Maret 2013

past - present - future.

ikutin aja dulu alurnya, ntar disisipin semuanya yang ketunda, ada yang ngatur dan Dia lebih tau ceritanya :)

Kamis, 07 Februari 2013

(again)


I know it makes no sense, but what else can I do
How can I move on when I'm still in love with you
(The Man Who Can't be Moved - The Script)

setelah lama di playlist baru sadar, lagu ini emang selalu ngebuat untuk 'susah move on' . Trust me! 


Rabu, 06 Februari 2013

Mencari Keajaiban

sesuai janji di posting sebelumnya, saya akan memposting tentang Teori mencuci piring, bukan tentang cara mencuci piring yang baik dan benar. Diambil dari suatu fanspage, dan harus kalian baca sampai habis cerita ini.
Mencari Keajaiban

"Saya suka cuci piring" kata gadis cilik itu.
"Mengapa?" tanyaku takjub.
"Karena saya suka melihat keajaiban setelah mencuci. Piring yang tadinya kotor dan berminyak bisa menjadi bersih dan mengkilap. Mengherankan.....," jawabnya dengan kedua bola mata yang berpendar indah.

Keajaiban dalam cuci piring. Wah, ini sungguh tak terpikirkan olehku. Keajaiban dalam hal-hal yang sangat sederhana. Gadis cilik itu satu diantara lebih dari seratus anak yang berkumpul dan menikmati camping rohani yang diadakan oleh sekolah minggu gerejaku. Dan tiba-tiba aku melihat dan merasakan keajaiban pada kumpulan anak kecil itu. Ternyata hidup adalah keajaiban. Dan keajaiban tidak semata suatu peristiwa yang luar biasa, yang menakjubkan, yang menjadi buah bibir bagi banyak orang. Keajaiban itu sangatlah sederhana dan dapat dinikmati bahkan dalam peristiwa-peristiwa kecil sehari-hari. Ternyata, hidup kita ini dikelilingi oleh banyak keajaiban. Tahukah anda?

Maka kita yang saat ini sedang mengejar keajaiban, mengharapkan dan merindukan keajaiban, tetapi merasa kecewa dan putus asa karena tak pernah menemukannya, mungkin perlu belajar dari gadis cilik itu. Dengan tangan mungilnya, dia dengan tekun mencuci piring makannya dan menemukan keajaiban yang dicari banyak orang saat menikmati hasil kerjanya. Dari piring yang kotor menjadi piring yang mengkilap.

"Saya suka mencuci piring, karena saya suka melihat keajaiban setelah mencuci....."

Keajaiban setelah mencuci. Keajaiban setelah bekerja keras membersihkan sisa-sisa lemak dan menggosok piring makannya sendiri. Keajaiban setelah berusaha.....

Mengapa kita seringkali hanya duduk diam menunggu keajaiban itu datang dengan sendirinya? Tidakkah keajaiban itu pun butuh proses kerja yang tidak ringan? Mengapa seringkali kita merasa kecewa karena disepelekan atau dianggap tidak ada? Tidakkah kita sendirilah yang perlu membuktikan keberadaan kita? Mengapa kita harus tergantung pada orang lain? Mengapa kita harus menganggap diri kita harus diperhatikan, harus dicintai, harus dipuji sebagai bukti keberadaan kita? Bukankah kita sendirilah yang harus berupaya untuk memperhatikan, mencintai dan memuji keberadaan orang lain sehingga mereka bisa tahu bahwa kita ada? Keajaiban hanya akan muncul setelah kita bekerja keras. Setelah gadis cilik itu membersihkan piringnya, dan tidak perlu menanti orang lain yang datang membersihkan piringnya. Gadis cilik itu melihat keajaiban setelah mencuci piringnya sendiri....

Keajaiban itu sesederhana hidup ini. Hidup yang harus dijalani, saat demi saat, hari demi hari, dijalani dan dinikmati. Dengan mengeluh dan merasa kecewa tanpa berbuat apa-apa, kita hanya akan mendapatkan semakin banyak kekecewaan dan perasaan putus asa pun kian dalam. Dan keajaiban yang kita harapkan semakin menjauh dari kita. Dengan matanya yang berpendar indah, gadis cilik itu itu memandang piring makan yang kini mengkilap bersih setelah dia mencucinya. Inilah keajaiban itu. Inilah kegembiraan baginya. Dia tidak menunggu seseorang datang dan membersihkannya. Lalu akan merasa kecewa dan sakit hati jika ternyata tak ada yang mau membantunya untuk mencuci piringnya sendiri. Tidak. Dia bekerja sendiri. Dia berusaha sendiri. Dan menikmati hasilnya sendiri. Keajaiban ada setelah dia mencuci piringnya. Dan dia menikmatinya. Tuhan memberkati.
source : Fanspage Bunda Maria
 selamat berinstropeksi :)